BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Alignment
adalah suatu pekerjaan yang
meluruskan / mensejajarkan dua sumbu poros lurus (antara poros penggerak dengan
sumbu poros yang digerakkan) pada waktu peralatan itu beroprasi, seperti tampak
pada gambar (a).Tetapi dalam kenyataan, pengertian lurus tidak bisa didapatkan
100%. Untuk itu harus diberikan toleransi kurang dari
0,05 mm. Macam –macam ketidaklurusan kedua poros (misalignment) :
B.
Tujuan
Adapun tujuan dari peraktikum Aligment terdiri atas tujuan
umum dan khusus
1. Tujuan Umum
Adapun tujuan umum ialah
mengetahui cara pemeriksaan dan perawatan elemen mesin pemindah putaran dan
daya
2. Tujuan Khusus
Adapun tujuan khusus ialah
sebagai berikut
v
Mengetahui cara
melaukan Alignment
v
Mengetahui alat-alat
yang dugunakan dalam alignment
v
Memahami jenis
penyimpangan pada elemen mesin pemindah putaran dan daya serta cara
memperbaikinya
BAB II
DASAR TEORI
A.
Pengertian Alignment
Alignment
adalah suatu pekerjaan yang
meluruskan / mensejajarkan dua sumbu poros lurus (antara poros penggerak dengan
sumbu poros yang digerakkan) pada waktu peralatan itu beroprasi, seperti tampak
pada gambar (a).Tetapi dalam kenyataan, pengertian lurus tidak bisa didapatkan
100%. Untuk itu harus diberikan toleransi kurang dari
0,05 mm. Macam –macam ketidaklurusan kedua poros (misalignment) :
Adapun
elemen-elemen mesin pemindah putaran
adalah sebagi berikut.
a. Kopling
Kopling
adalah alat yang digunakan untuk menghubungkan dua poros pada kedua ujungnya dengan tujuan untuk
mentransmisikan daya mekanis. Kopling biasanya tidak mengizinkan pemisahan
antara dua poros ketika beroperasi, namun saat ini ada kopling yang memiliki torsi yang dibatasi sehingga dapat slip
atau terputus ketika batas torsi dilewati.Kopling dua buah poros yang berputar
Tujuan utama dari kopling adalah menyatukan dua bagian yang dapat
berputar. Dengan pemilihan, pemasangan, dan perawatan yang teliti, performa
kopling bisa maksimal, kehilangan daya bisa minimum, dan biaya perawatan bisa
diperkecil.
Manfaat
·
Untuk menghubungkan dua
unit poros yang dibuat secara terpisah, seperti poros motor dengan roda atau
poros generator dengan mesin. Kopling mampu memisahkan dan menyambung dua poros
untuk kebutuhan perbaikan dan penggantian komponen.
·
Untuk mendapatkan fleksibilitas mekanis,
terutama pada dua poros yang tidak berada pada satu aksis.Untuk mengurangi shock
load dari satu poros ke poros yang lain.
·
Untuk menghindari beban kerja berlebih.
·
Untuk mengurangi karakteristik getaran dari dua
poros yang berputar.
Gambar Kopling
b.
Puli dan sabuk
Sabuk
dan puli digunakan untuk mentransmisikan daya dari satu poros ke poros yang
lain yang berputar pada kecepatan yang sama atau berbeda. Hal yang menentukan besar daya yang ditransmisikan adalah kecepatan
sabuk, kekencangan sabuk, sudut kontak antara
sabuk dan puli, kondisi dimana sabuk digunakan.
Sedangkan koefisien gesek antara sabuk dan puli tergantung padabahan sabuk,
bahan puli dan kecepatan sabuk.
c.
Roda gigi
Roda gigi adalah
bagian dari mesin yang berputar
yang berguna untuk mentransmisikan daya. Roda gigi memiliki gigi-gigi yang saling
bersinggungan dengan gigi dari roda gigi yang lain. Dua atau lebih roda gigi
yang bersinggungan dan bekerja bersama-sama disebut sebagai transmisi roda
gigi, dan bisa menghasilkan keuntungan mekanis melalui rasio jumlah gigi. Roda
gigi mampu mengubah kecepatan putar, torsi, dan arah daya terhadap sumber daya. Tidak semua roda gigi
berhubungan dengan roda gigi yang lain; salah satu kasusnya adalah pasangan
roda gigi dan pinion yang bersumber dari atau menghasilkan gaya translasi,
bukan gaya rotasi.Transmisi roda gigi analog dengan transmisi sabuk
dan puli. Keuntungan transmisi roda gigi
terhadap sabuk dan puli adalah keberadaan gigi yang mampu mencegah slip, dan daya yang ditransmisikan lebih besar. Namun, roda
gigi tidak bisa mentransmisikan daya sejauh yang bisa dilakukan sistem
transmisi roda dan puli kecuali ada banyak roda gigi yang terlibat di
dalamnya.Ketika dua roda gigi dengan jumlah gigi yang tidak sama
dikombinasikan, keuntungan mekanis bisa didapatkan, baik itu kecepatan putar
maupun torsi, yang bisa dihitung dengan persamaan yang sederhana. Roda gigi
dengan jumlah gigi yang lebih besar berperan dalam mengurangi kecepatan putar
namun meningkatkan torsi.Rasio kecepatan yang teliti berdasarkan jumlah giginya
merupakan keistimewaan dari roda gigi yang mengalahan mekanisme transmisi yang
lain (misal sabuk
dan puli). Mesin yang presisi seperti jam tangan mengambil
banyak manfaat dari rasio kecepatan putar yang tepat ini. Dalam kasus di mana
sumber daya dan beban berdekatan, roda gigi memiliki kelebihan karena mampu
didesain dalam ukuran kecil. Kekurangan dari roda gigi adalah biaya
pembuatannya yang lebih mahal dan dibutuhkan pelumasan yang menjadikan biaya operasi lebih tinggi.Ilmuwan Yunani
Kuno Archimedes pertama
kali mengembangkan roda gigi dalam ilmu mekanika di sekolah
Aleksandria pada abad ketiga sebelum
masehi. Mekanisme
Antikythera adalah contoh aplikasi roda
gigi yang rumit yang pertama, yang didesain untuk menghitung posisi astronomi.
Waktu pengerjaan mekanisme ini diperkirakan antara 150 dan 100 SM
Gambar Roda Gigi
d.
Sporket dan Rantai
Rantai dapat dibagi atas dua jenis. Yang pertama disebut rantai
rol, terdiri atas pena,bus,rol, dan plat
mata rantai. Yang lain disebut rantai gigi,terdiri atas plat-plat berprofil
roda gigi dan pena berbentuk bulan sabit yang disebut sambungan kunci. Rantai
rol dipakai bila diperlukan transmisi positif (tanpa slip)dengan kecepatan
sampai 600 ( m/min), tanpa pembatasan bunyi, dan murahharganya. Untuk bahan
pena, bus ,dan rol dipergunakan baja karbon atau bajakhrom dengan pengerasan
permukaan. Rantai dengan rangkaian tunggal adalahyang paling banyak dipakai.
Rangkaian banyak, seperti 2 atau 3 rangkaiandipergunakan untuk transmisi beban
berat. Ukuran dan kekuatannya distandarkandengan kemajuan teknologi yang
terjadi akhir-akhir ini, kekuatan rantai semakinmeningkat.. Sproket rantai
dibuat dari baja karbon untuk ukuran kecil, dan besi coratau baja cor untuk
ukuran besar. Pemasangan sprocket atau rantai secaramendatar adalah yang paling
baik. Pemasangan tegak akan menyebab kan rantaimudah lepas dari sprocket.
ata
cara pemilihan rantai dapat diuraikan sebagai berikut:
E .Bantalan
Bearing adalah komponen mesin yang
mendukung dan memposisikan rotor mesin yang bersangkutan pada
posisi yang benar. Didukung dengan pelumasan yang tepat, maka Rotor berputar
dengan alignment yang benar, Mesin terbebas dari vibrasi yang berlebihan, Rotor
dan stator terhindar dari gesekan yang berlebihan sehingga pasokan daya masih
dalam rentang yang wajar dan Rotor dan stator terhindar dari
keausan yang berlebihan. Dengan kondisi tersebut di atas maka peluang terjadinya
kegagalan operasi dapat diperkecil.
Gambar Bearing
F. Poros
- Poros adalah bagian mesin yang berputar, biasanya bentuk penampangnya bulat, digunakan untuk memindahkan daya melalui putaran (mengalami beban momen puntir / torsi).
- As atau gandar bentuknya seperti poros tetapi biasanya tidak berputar, tidak memindahkan torsi, dan digunakan untuk menumpu roda yang berputar, pulley, roda gigi dsb.
- Spindle (poros mesin) adalah poros pendek yang merupakanbagian yang menyatu dengan mesinnya
Pertimbangan Desain:
Tegangan dan kekuatan
a. Kekuatan statis
b. Kekuatan kelelahan
c. Keandalan
Defleksi dan ketegaran (rigidity)
a. Defleksi bengkok
b. Defleksi puntir
c. Slope pada bantalan dan elemen-elemen
penumpu poros
d. Defleksi geser akibat beban melintang pada
poros pendek
a. Kekuatan statis
b. Kekuatan kelelahan
c. Keandalan
Defleksi dan ketegaran (rigidity)
a. Defleksi bengkok
b. Defleksi puntir
c. Slope pada bantalan dan elemen-elemen
penumpu poros
d. Defleksi geser akibat beban melintang pada
poros pendek
Gambar Poros
Beberapa Misalignment yang Sering Terjadi Antara
Lain adalah sebagai berikut:
1. Paralel
Misalignment, adalah posisi dari kedua poros dalam keadaan tidak
sejajar dengan ketinggian yang berbeda,
2. Angular
Misalignment, adalah ketidaklurusan kedua poros yang posisinya
saling menyudut, sedangkan kedua ujungnya ( pada kopling) mempunyai ketinggian
yang sama,
3. Combinasion
Misalignment, adalah ketidaklurusan kedua
poros yang posisinya saling menyudut dan kedua ujungnya poros (kopling) tidak
sama.
Gambar 2. : Bentuk shaft
dalam keadaan paralel misalignment
Gambar 3 : Bentuk shaft
dalam keadaan angular misalignment
Gambar 4. : Bentuk shaft
dalam keadaan combinasi misalignment
Gambar 6. : Tanda indikator untuk membantu
mengembalikan koreksi
pembacaan dalam mengumpulkan
kelengkungan pada shaft.
Peralatan
yang Digunakan
1. Dial
Indikator
Alat ukur dalam dunia teknik sangat banyak. Ada alat
ukur pneumatik, mekanik , hidrolik maupun yang elektrik. Termasuk dalam dunia
otomotif, banyak juga alat ukur yang sering digunakan. Dalam hal ini kita akan
membahas DIAL GAUGE
DIAL GAUGE atau ada yang menyebutnya dial indicator
adalah alat ukur yang dipergunakan untuk memeriksa penyimpangan yang sangat
kecil dari bidang datar, bidang silinder atau permukaan bulat dan kesejajaran.
Konstruksi sebuah alat dial indikator seperti terlihat pada gambar di atas,
terdiri atas jam ukur (dial gauge) yang di lengkapi dengan alat penopang
seperti blok alas magnet, batang penyangga, penjepit, dan baut penjepit.
CARA PEMBACAAN DAN PENGGUNAAN ALAT
Saat akan digunakan dial indikator tidak dapat digunakan sendiri, tapi memerlukan kelengkapan seperti di atas yang harus diatur sedemikian rupa pada saat pengukuran. Posisi dial gauge harus tegak lurus terhadap benda kerja yang akan diukur
Pada dial indikator terdapat 2 skala. Yang pertama
skala yang besar (terdiri dari 100 strip) dan skala yang lebih kecil. Pada
skala yang besar tiap stripnya bernilai 0,01 mm. Jadi ketika jarum panjang
berputar 1 kali penuh maka menunjukkan pengukuran tersebut sejauh 1 mm.
Sedangkan skala yang kecilmerupakan penghitung putaran dari jarum panjang pada
skala yang besar
Gambar
Dial Indicator
Sebagai contoh, jika jarum panjang pada skala besar
bergerak sejauh 6 strip dan jarum pendek bergerak pada skala 3 maka artinya
hasil pengukurannya adalah3,06 mm. Pengukuran ini diperoleh dari :
skala pada jarum panjang dibaca : 6 x 0,01 mm = 0,06 mm
skala pada jarum pendek dibaca : 3 x 1 mm = 3 mm
maka hasil pengukurannya adalah 0,06 mm + 3 mm = 3,06 mm.
Skala dan ring dial indikator dapat berputar ke angka 0 agar lurus dengan penunjuk. Penghitung putaran ukur jam berfungsi menghitung jumlah putaran penunjuk. Yang perlu diperhatikan dalam menggunakan dial indicator adalah keadaan permukaan benda yang akan diukur harus bersih, posisi spindel dial (ujung peraba) tegak lurus pada permukaan komponen yang diperiksa, dan metode pengukuran yang digunakan.
Metode Pengukuran
1. Letakkan V-block di atas plat datar dan letakkan poros di atas block.
2. Sentuhkan spindel dial gauge pada permukaan poros. Aturlah tinggi dial gauge lock sedemikian rupa sehingga menyentuh permukaan poros.
3. Putarlah poros perlahan-lahan dan temukan point pada permukaan pembacaan paling kecil. Putarlah outer ring sampai penunjukkan pada "0".
4. Putarlah poros perlahan-lahan. Bacalah jumlah gerakan pointer.
Adapun metode pengukuran yang digunakan dial indikator adalah sebagai berikut:
(a) benda kerja yang dipindahkan, dial indikator tetap pada posisi diam.
(b) Dial indikator yang dipindahkan, benda kerja tetap pada posisi diam.
(c) Benda kerja diputar, dial indikator tetap pada posisi diam.
skala pada jarum panjang dibaca : 6 x 0,01 mm = 0,06 mm
skala pada jarum pendek dibaca : 3 x 1 mm = 3 mm
maka hasil pengukurannya adalah 0,06 mm + 3 mm = 3,06 mm.
Skala dan ring dial indikator dapat berputar ke angka 0 agar lurus dengan penunjuk. Penghitung putaran ukur jam berfungsi menghitung jumlah putaran penunjuk. Yang perlu diperhatikan dalam menggunakan dial indicator adalah keadaan permukaan benda yang akan diukur harus bersih, posisi spindel dial (ujung peraba) tegak lurus pada permukaan komponen yang diperiksa, dan metode pengukuran yang digunakan.
Metode Pengukuran
1. Letakkan V-block di atas plat datar dan letakkan poros di atas block.
2. Sentuhkan spindel dial gauge pada permukaan poros. Aturlah tinggi dial gauge lock sedemikian rupa sehingga menyentuh permukaan poros.
3. Putarlah poros perlahan-lahan dan temukan point pada permukaan pembacaan paling kecil. Putarlah outer ring sampai penunjukkan pada "0".
4. Putarlah poros perlahan-lahan. Bacalah jumlah gerakan pointer.
Adapun metode pengukuran yang digunakan dial indikator adalah sebagai berikut:
(a) benda kerja yang dipindahkan, dial indikator tetap pada posisi diam.
(b) Dial indikator yang dipindahkan, benda kerja tetap pada posisi diam.
(c) Benda kerja diputar, dial indikator tetap pada posisi diam.
SIMPULAN
dan SARAN
A. Simpulan
Dari hasil Penelitian yang
dilakukan maka ditariklah simpulan sebagai berikut :
1. Proses
Alignment suatu mesin sangat berkaitan dengan kestabialan mesin/keseimbangan
mesin
2. Proses
Alignment bertujuan untuk mendeteksi ketidak sumbuan/misalignment suatu
perangkat mesin/elemen mesin mesin misalnya antara poros dengan kopling,puli
dengan sabuk,sporket dengan rantai,bantalan(bearing)
3. Melakukan
perbaikan dengan segera terhadap komponen mesin yang mengalami misalignment.
B. Saran
1. Untuk
Meminimalisasi misalignment sebaiknya dilakukan pengecekan serta perawatan
rutin terhadap elemen mesin yang bekerja
2. Mengganti
elemen mesin yang sudah tidak lagi rata karena dapat merusak system kerja mesin
misalnya pada poros penggerak.jika poros penggerak yang dihubungkan dengan
motor mengalami misalignment dapat menyebakan motor terbakar.
3. Untuk
setiap pemasangan komponen/elemen mesin perhatikan kesatusumbuan (Alignmentnya)
agar tidak terjadi kerusakan pada saat mesin dihidupkan.
LAMPIRAN
Gambar
Posisis motor dengan poros dan kopling yang harus sesumbu (Alignment)
Gambar
posisi antara rantai dan sporket yang harus sesumbu (Alignment)
Gambar Mesin
Penguji Alignment
Tidak ada komentar:
Posting Komentar